Salah satu contoh karoseri bus berformat lantai High Decker (HD) cikal bakal produk New HDD
Masih segar di ingatan kita dalam beberapa tahun silam varian bus berlantai tinggi (High Decker/ HD) yang telah mampu dihasilkan oleh industri karoseri bus di Indonesia telah memikat berbagai kalangan khususnya operator bus dan para penggemar bus. Kala itu tren lantai bus yang dibuat lebih tinggi sedikit yang dikenal sebagai varian High Deck (HD) diklaim memiliki lebih banyak keunggulan atau nilai lebih dibanding varian berlantai standar (Non-High Deck), diantaranya:
- Pandangan mata penumpang bus terasa lebih luas ke arah luar karena posisi lantai bus sedikit lebih tinggi dari ketinggian lantai bus pada umumnya
- Ruang bagasi yang tercipta dapat tembus antar kedua sisinya, hal ini memberikan keuntungan dapat membawa muatan yang lebih banyak dari volume bagasi bus pada umumnya yang agak terbatas karena terhalangi oleh rangka/ chassis bus yang melintang.
- Headroom atau jarak bersih dari lantai bus hingga dibawah plafon bus juga terasa lebih lapang & nyaman untuk mobilisasi penumpang berpostur tubuh tinggi.
- Nilai Estetika Eksterior terlihat lebih proporsional & aerodinamis pada bus varian lantai tinggi (High Deck/ HD) baik dari depan, samping, maupun bagian belakang bus.
Seketika itu pula berbagai perusahaan Body Builder/ industri karoseri bus ternama, seperti Rahayu Santosa, Laksana, Morodadi Prima, Adiputro, Tentrem, Restu Ibu, Trisakti, Trijaya Union, Gunung Mas, dll berlomba-lomba membuat model dengan format bodi berlantai High Decker (HD). Waktu pun berlalu hingga tiba waktunya pada perhelatan GIASS 2015 belum lama ini muncullah sosok bus berpenampilan agak futursitik di bagian kaca depannya yang mengaplikasi semacam "bando" namun satu hal yang unik disini yaitu penempatannya persis pada bagian tengah kaca dan bukan pada bagian paling atas layaknya Winshieldtruk penarik (Tractor Head) buatan Eropa pada umumnya.
Contoh bando/ winshield pada kaca depan truk penarik (Tractor Head) buatan Eropa
Varian baru format bodi bus yang dibuat berlantai lebih tinggi lagi dari type High Decker (HD) dengan aksen "berbando/ bertopi" pada kaca belahnya inilah cikal bakal yang kita kenal dengan dengan Super High Deck/ SHD yang dipopulerkan terlebih dahulu oleh karoseri Adiputro asal Malang- Jawa Timur. Walaupun dalam perjalanannya 2 tahun terakhir ini kita banyak mengenal juga istilah Double Glass yang dihadirkan oleh perusahaan karoseri lain dalam menjajal peruntungannya memikat para operator & penggemar bus dalam format baru bodi bis berkaca belah yang totally different dari model-model yang ada sebelumnya.
Display karoseri bus berbodi Adiputro Jetbus2+ SHD pada ajang pameran GIASS 2015
Tampak perspektif samping karoseri bus berbodi Adiputro Jetbus2+ Setra SHD
Berapa Tinggi Bus Non-HD, HD, dan SHD?
Menarik untuk kita simak berbagai data yang diperoleh penulis dari berbagai sumber di dunia maya untuk menjawab rasa penasaran kita seperti apa dimensi yang dimiliki khususnya ketinggian atap bus dari setiap varian format bodi besutan Adiputro dari yang berlantai standar alias Jetbus Non-HD, Jetbus2+ High Decker (HD), Jetbus2+ High Decker Double Glass (HDD), maupun Jetbus2+ Super High Deck (SHD) ???
Perbedaan tampak depan ketinggian antara varian Jetbus Non HD dengan Jetbus HD
Perbedaan tampak perspektif samping ketinggian antara varian New Marcopolo Non HD dengan Jetbus HD
Perbedaan tampak belakang ketinggian antara varian Jetbus lawas Non HD dengan Jetbus HD
Dimensi Body Jetbus2+ Setra Non-HD :
Body Dimension
Length : 12.800 mm,
Width : 2.500 mm,
Height : 3.300 mm
Perbedaan tampak belakang ketinggian antara varian Jetbus Non HD dengan Jetbus HD
Dimensi Body Jetbus2+ Setra High Decker (HD):
Body Dimension
Length : 12.800 mm,
Width : 2.500 mm,
Height : 3.770 mm
Dimensi Body Jetbus2+ Setra Super High Decker (SHD):
Body Dimension
Length : 12.800 mm,
Width : 2.500 mm,
Height : 3.820 mm
Ruang bagasi pada bus SHD yang tinggi & tembus kedua sisinya bisa mengangkut sepeda motor
Varian Baru Jetbus2+ HDD (High Decker Double Glass)
Tampak depan varian SHD dengan Wiper Ganda serupa pada kaca belah bagian bawah dan atas
- Ciri Khas Bus karoseri Adiputro Jetbus2+ HDD dapat dilihat dari penggunaan Single Wiper pada kaca depan bagian atas hal ini akibat volume atau luas bidang kaca yang sedikit lebih pendek sehingga tidak memungkinkan jika mengaplikasi Double Wiper seperti varian SHD yang lebih luas volume atau bidang kaca belah bagian atasnya. Aplikasi Single Wiper pada kaca belah bagian atas mengingatkan kita pada model-model produk SHD kompetitor yang juga sedang digandrungi; Rahayu Santosa Jetliner Double Glass, Morodadi Prima GT2 Double Glass, Tentrem Avante Double Glass, dan Nusantara Gemilang Cityliner Single Deck Double Glass. Sedangkan untuk produk SHD pada karoseri Laksana Legacy SR-2 Infinite & New Armada Evolander masih setia dengan kaca Single Glass-nya.
Perbedaan penempatan Wiper Kaca Belah Bagian Atas & bando/ topi pada varian SHD lebih tebal dari varian New HDD
- Jika pada bagian sektor buritan atau bagian belakang bus, varian baru Jetbus2+ HDD sepintas terlihat tidak ada bedanya dengan saudara kandungnya varian HD, yap karena Jetbus2+ HDD sesungguhnya memang mengambil basis dari Jetbus2+ HD yang telah lama kita kenal.
Tampak belakang Jetbus2+ HDD sama persis dengan New Jetbus2+ Setra HD
- Varian Jetbus2+ HDD lebih tepat disebut sebagai Jetbus2+ HD yang ditambahkan ornamen "bando" pada kaca depannya yang Double Glass.
Segmen Pasar Varian Baru HDD (High Decker Double Glass)
Contoh MB OH1521 hasil karya karoseri Adiputro yang direbodi menjadi Jetbus2+ SHD
Menurut sumber yang diperoleh oleh penulis, alasan pihak Adiputro meluncurkan varian baru Jetbus2+ HDD memang karena ada permintaan akan kebutuhan pasar yang ingin bisa mengaplikasi Double Glass dengan budget terbatas pada bus berlantai High Deck. Jika banderol varian bus SHD & Double Glass yang diproduksi oleh berbagai perusahaan karoseri ternama memiliki rentang harga antara Rp 415jt hingga Rp 430jt (standar karoseri only) maka dengan kehadiran varian Jetbus2+ HDD diharapkan banderolnya bisa ditekan dibawah Rp 400jt kurang (karoseri only) sehingga positioning Adiputro di industri karoseri bus bisa lebih kompetitif lagi dalam menjawab berbagai alternatif pilihan dari kebutuhan para operator bus.
Aplikasi bodi Jetbus2+ New HDD pada armada pariwisata Kalisari
Walaupun hingga tulisan ini dibuat permintaan varian Adiputro Jetbus2+ HDD belum sebanyak varian SHD yang lebih dahulu populer sejak awal diperkenalkan tahun 2015 lalu, setidaknya langkah inovatif Adiputro di penghujung 2016 ini patut diapresiasi sebagai pioneer trendsetter preferensi karoseri bus di Indonesia. Seperti yang telah kita ketahui, ornamen "Bando" pada kaca belah depan bus ataupun tampilan Double Glass "Tanpa Bando" menyiratkan simbol prestise dan image armada premium yang digunakan oleh operator bus dengan standar layanan bereputasi baik. Mungkinkah langkah inovasi Adiputro melahirkan varian baru Jetbus2+ HDD akan diikuti juga oleh para pesaingnya yang juga akan membuat bus berlantai High Deck dengan formatDouble Glass ??? Kita tunggu saja tanggal mainnya ya
Sumber : membelipengalaman.blogspot.co.id
0 komentar:
Posting Komentar